TASYAKUR DAN PELEPASAN SANTRI BEASISWA PONDOK PESANTREN SABILURRAHMAN KE LUAR NEGERI

SABIL NEWS – Alhamdulillah sebanyak enam santri Pondok Pesantren Sabilurrahman diberangkatkan belajar ke luar negeri. Pelepasan enam santri Banten tersebut dilaksanakan di Pondok Pesantren Sabilurrahman Pimpinan KH. Ofa Musthofa Walantaka Kota Serang, Sabtu 28 Januari 2023.

Pelepasan santri Banten hadiri oleh Perwakilan Kantor Kemenag Kota Serang, Anggota DPRD Provinsi Banten, FSPP Provinsi Banten, FSPP Kota Serang, Para Pimpinan Pondok Pesantren di Banten, dan Perwakilan Polsek Walantaka.

Dalam sambutan tasyakuran tersebut, pimpinan Ponpes Sabilurahman  KH. Ofa Musthofa menyampaikan bahwa diterimanya (6) enam Santri tersebut merupakan Anugerah Allah SWT Yang patut disyukuri, terlebih lagi beasiswa ini diberikan spesial hanya bagi para penghafal Quran 30 Juz. Acara yang diselenggarakan di Pondok Pesantren Sabilurrahman, Jln. Nambo-Nyapah Km. 3 Kp. Cibajo Kel. Pasuluhan Kec. Walantaka, Kota Serang itu akan memberangkatkan 6 Santri Alumninya untuk melanjutkan Studi ke luar Negeri.

Para santri yang dilepas belajar ke luar negeri antara lain akan menempuh pendidikan di Malaysia, Turki, Yaman dan Libya. Dan ke enam santri tersebut ialah Muhammad Wildan (ke Libya), Syifa Al Hayati (ke Yaman), Sholahudin Az Zukhruf (ke Turki), dan Raidhan Richi Tamayusa, Ahsanul Amal, Fikri Ma’rifat (ke Malaysia).

Dalam sambutannya, Presidium FSPP Provinsi Banten Dr. KH. Sulaiman Effendi, mengatakan mendapatkan kesempatan belajar di luar negeri ini sangat berharga, dalam rangka meningkatkan mutu dan Kualitas keilmuan bagi para guru dan santri.

“Dengan harapan setelah selesai belajar dari luar Negeri, selain mempunyai keilmuan yang tinggi, juga mempunyai semangat juang yang tinggi dalam menegakan Agama Islam, laksana singa disiang hari, yang melahap segala tantangan, dan rahib di malam hari yang selalu bersujud, bertasbih dan berdzikir,” katanya.

Dalam acara pelepasan tersebut, KH. Sulaiman Effendi Effendi, mengajak pondok pesantren di Banten agar bersama bergandengan tangan, dan saling bergandengan tangan juga dengan pemerintah.

“Pondok pesantren tidak pernah diam, dan terus berkembang, sejak sebelum Indonesia ada. Pondok Pesantren tidak pernah menggantungkan dirinya kepada bantuan baik itu APBD ataupun APBN,” katanya.